Pertautan kata demi kata oleh Kurniawan Gunadi


Pulang ngantor, bebersih badan, lanjut ngobrol sama orang rumah terutama Ibu, jam dinding di ruang tengah rumah sudah di angka 10 waktu malam. 

Jam dimana situasi rumah gue sudah mulai sepi, karena orang tua gue membiasakan diri untuk bisa tidur tidak larut malam.

Gue masuk kamar, buka-buka HP lalu buka beberapa socmed. Yup Twitter.

"Ada blog bagus yang bisa gue buka gak?" 

Di reply oleh salah satu temen gue yamg gue kenal via komunitas social media foto bernama Instagram.

"Coba buka ini aja kurniawangunadi.tumblr.com"

Kemudian tanpa bilang terimakasih atau apapun ke dia, gu klik link yang dilasih tadi. Okeee, gue baca hampir satu blog di link tadi.
Gile sih, kalimat-kalimatnya ringan, bikin mikir, dan koridornya agama. Sungguh blog yang sangat nice dan membuka mata pikiran gue.

Kemudian, gue follow Twitter-nya penulis blog itu @kurniawangunadi dan siapa yang nyangka, di-follow back dong gue. Hahha goks!

Semakin hari, semakin rajin gue buka timeline Twitternya dan buka blog nya.
Sampai saat beliau bikin buku pertama nya yang berjudul "Hujan Matahari" gue pun ikutan beli, dan bagus banget bukunya 🙌🏻

Ada bagian paling menarik menurut gue di bukunya yang kayak gini..


Gimana bikin mikir gak? Bikin ngebuk pikiran banget kan?

Bikin kita menjadi sosok manusia yang menjadi berpikir dua kali untuk melakukan tindakan yang kurang baik saat ini kalo menurut gue.

Sampai di saat Purchase Order bukunya yang ke dua yang berjudul "Lautan Matahari" dibuka, gue pun ikutan beli. Dan gak kalah menarik dari buku pertama. Kalo bagian favorit gue di buku ke dua nya ini adalah bagian yang ini:


Pemakaian bahasa yang mudah dimengerti, mengangkat masalah-masalha di hidup kebanyakan orang, bahasa yang sopan dan lugas dan tidak pernah ketinggalan pula oleh hasil pemikiran dari pada pandangannya berdasarkan ilmu islam itu yang bikin buku ini makin menarik. Tapi tidak dikemas separti "buku rohani agama" lainnya.

Hehe jangn lupa sering baca ya, biar otal gak tumpul 😵

Share:

0 comments