Liburan dua hari di Makassar, Sulawesi Selatan. Indonesia..
Liburan kali ini gak diniatin sebenernya, jalan bertiga sama Arya dan Eka. Jumat pulang ngantor cau ke Bandara Sorkarno Hatta. Setelah 2 jam perjalanan tibalah gue di Bandara Hasanudin Ujung Pandang. Karena tiba di bandara jam 2 tengah malem jadi kita mutusin bermalam di bandara aja. Yup, nongkrong di CK Bandara. Kebetulan mas-mas shop keepernya asik dan gaul, doi juga muterin lagu yang lagi hype. Dan mungkin karena tengah malem, jadinya CKpun sepi banget. Pengunjungnya dari tengah malem sampe subuh cuman kita bertiga :D
Pagi menjelang, baru kita ncabut dari bandara naek Damri, tarifnya sama kaya di Jakarta, Rp.25.000 menuju Kota Makassar. Karena bandara di Ujung pandang ini jauh dari pusat kota :|
Di perjalanan selama di bus, gue duduk sebelahan sama mas-mas asli orang Makassar yg lagi pulang liburan S2nya di Jawa Tengah. Gue lupa nanya namanya, tapi perjalanan satu jam jadi tidak begitu berasa karena perbincangan yang menyenangkan dan nambah wawasan gue tentang Makassar. Gue yang nota bene belum pernah ke Makassar, dan liburan kali ini masih sama kaya liburan lainnya. Modal nekat, googling, gps dan nanya orang :D
Tiba lah gue di Jl Ujung Pandang, menuju Benteng Rotterdam yang keren itu. Sampe sana, gue ditelpon temen gue orang Makassar asli, yang gue kenal dari media Twitter. Dia nyuruh untuk meng-cancel hotel yang telah kita booking untung numpang tidur di rumahnya saja. Alhamdulillah, semoga kebaikan Kaka Cyfa dibalas oleh Allah :')
Langit Makassar itu biru. The trully color of the sky.
Benteng Rotterdam peninggalan jaman Belanda ini sangat terawat, dan bersih banget. Kalo masuk ke sini tanpa dipungut biaya, hanya dengan menyumbang seikhlasnya di pintu masuk kita sudah bisa puas keliling dan foto-foto di sekitar Benteng ini.
Gak jauh dari Benteng, kita melewati Jl. Somba Ompu. Jalanan sepanjang pinggir pantai Losari yang menawarkan aneka macam oleh-oleh khas Makassar dan tentu saja kuliner Makassar yang banyaaaak banget dan enak-enak.
Kain tenun Makassar yang indah banget, kain khas Indonesia.
Tapi agak mirip sama tenun dari Lombok dan Bali sih kalo gue bilang.
Coto Makassar, juara. Kenyang nampol. Lo bakal nemuin banyak makanan beginian deh pokoknya sepanjang Jl Pantai Losari.
Es Palu Butung.
Dan ini dia Pantai Losari. Lambangnya kota Makassar. Pantai di pinggir jalan utama kota yang bersih dan gak bau sama sekali.
Ketika siang, di sini panas banget. Panas pake bangeett pokoknya deh. Tapi ketika malam hari tiba, di sepanjang pinggiran pantai dari ujung ke ujung penuh muda mudi Makassar yang mamenuhi jalan untuk mengahabisi malamnya disini, apalagi ketika malem minggu. Tumpah ruah. Sejuk angin semilir angin malam. Luar biasa!
Dari pantai Losari, kalo mau menuju Pulau Samalona yang masyur itu, kita harus nyewa kapal kecil Nelayan setempat. Jangan lupa untuk menawar serendah-rendahnya. Karena para Nelayan pasang tarifnya super selangit. Hahaha. Gue kala itu si Rp. 300.000 untuk bolak balik Dermaga - Samalona - Dermaga. Dan nelayannya pun setia nganterin kita ke Samalona dan ditungguin bebas selama kita mau. Sampe kita mau balik lagi ke daratan pokoknya.
Yuhuuuu! Samalona Island!
Pasir yang masih sangat putih, pantai yang bersih dan tidak teralalu ramai oleh pengunjung. Terumbu karang yang sangat terlihat jelas dan sunset yang indah. Tuhan pelukis terbaik penggambar ibu pertiwi. This is Indonesia!
Bantimurung.
Agak menjauh dari pantai, hari kedua kita bermain menuju dataran tinggi Sulawesi selatan. Ya, Taman Nasional Bantimurung.
Membutuhkan waktu 1,5 jam perjalanan dari Kota Makassar menuju Bantimurung dengan sepeda motor. Panassssnya bukan maen hampir 40derajat Celcius hahaha :)) Jangan lupa selalu gunakan Sunblock.
Tiba di Bantimurung, cuaca berganti jadi agak sedikit adem, sejuk. Mirip seperti siang hari di Bogor lah.
Jangan lupa, mampir ke Penangakaran
Kupu-kupu yah. 😍😍
Selain kain, yang harus dibeli di kota Makassar adalah Kopi Toraja. Kopi Toraja banyak dijual di Jl Somba Ompu.
Untuk transportasi, bisa menggunakan Bentor Becak motor atau Taxi sih. Karena di sini enggak ada angkot atau Bus Kota : D
Wrote by R. Adawiyah